Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kepada Lelaki Pemalas

Bekerja itu adalah harga diri seorang lelaki. Jika bekerja saja engkau tak mau, apalah arti gelar suami yang kau sandang itu.

Bagaimana kau akan memperjuangkan masa depan keluargamu? Jika berjuang melawan rasa malasmu saja kau tak mampu.

Orang bijak mengatakan, "Malas adalah faktor kegagalan, dan salah satu ciri orang malas adalah banyak alasan".

Oleh karena itu, jangan karena terbiasa dengan kemalasan itu lalu kau jadikan istrimu bagai budak di rumahmu. Sementara kau hanya sibuk dengan duniamu sendiri. Padahal kau punya anak-istri yang harus dinafkahi.
Akhirnya istrimu terpaksa menjadi tulang punggung, karena kau anggap ia bukanlah tulang rusukmu lagi...
Kaulah suami rebahan, yang kerjaannya hanya ongkang-ongkang kaki layaknya lelaki yang tak punya tanggungan.
Ketahuilah, Rasulullah ﷺ bersabda,
« كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ ».
“Seseorang cukup dikatakan berdosa jika ia melalaikan orang yang ia wajib beri nafkah.” (HR. Abu Daud)
Beliau ﷺ juga bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad)
Penulis: @rinjanicell

Posting Komentar untuk " Kepada Lelaki Pemalas"