Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan Seorang Ibu

 

Oleh : Fenny S.

Bismillah...

Tidak semua manusia diberikan nasib baik dan tak pula selamanya bernasib burukIni dalam artian konteks dunia, karena menurut kebanyakan orang, hidup "berada" adalah pertanda nasib baik. Padahal belum tentu, karena harta itu ada yang merupakan istidraj yang tidak disadari setiap manusia, dan ini sangatlah berbahaya bagi kehidupan akhirat nya. Dan bukan berarti pula hidup miskin itu pertanda buruk, karena kabar berita yang paling menggembirakan umat Islam adalah bahwa orang miskin paling sedikit hisabnya. Jadi yang miskin berbahagialah dengan sedikitnya hisab. Namun begitu, tetap orang berada menjadi prioritas orang banyak untuk mennggakuinya sebagai saudara, walaupun nggak ada silsilah sama sekali.

Yang miskin jangan berkecil hati....nggak apa miskin di dunia, asal jangan miskin iman. Nggak apa nggak punya harta, asal tauhid masih digenggam dengan kuat. Nggak apa teman, saudara meninggalkan mu karena kemiskinan, asal Allah tetap membersamaimu. Semiskin-miskinnya orang miskin yang beriman, Insyaallah, tidak akan merasakan kelaparan, kesulitan, karena Janji Allah itu pasti,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan."(QS. Al-Insyirah: 6)

Pekerjaan ini sudah saya lakoni dari tahun 2009, jadi dimana pun saya tercampak, saya terlempar, Insyaallah bisa bertahan hidup dengan anak-anak, asalkan Allah selalu membersamai sayaIya dongSaya paling takut kalau Allah meninggalkan saya, kalau manusia yang kemudian pergi ninggalin saya...saya tidak masalah, ikhlas Lillaahi Ta'alaa. Meskipun begitu tetap saja saya harus hablumminannas.

Apakah pekerjaan ini membuat saya hina? Tidak, saya bangga bisa melakukannya, Karena sudah memberikan saya begitu banyak pengalaman...dari pekerjaan ini saya tahu makna kehidupan, tahu mana kawan mana lawan, tahu mana yang betul-betul menganggap kita saudara atahu bukan, tahu mana yang tulus mana yang bulus, tahu mana yang bisa menghargai dan mana yang tidak menghargai setelah sebegitu lelahnya perjuangan.

Dan hal terpenting adalah pekerjaan ini mampu membentengi diri saya dari hutang dan hutang riba. Karena tekad saya adalah memberikan makan keempat anak saya dengan makanan yang halal lagi baik.

Tidak mudah melakukannya, atas apa yang saya kerjakan...banyak mulut-mulut tak bersekolahan berseliweran.

Sarjana kok kerjanya begitu, sarjana kok begini, huhuhuhu..

Dia belum tahu bagaimana terhinanya sarjana yang tidak atau lalai SHALATnya, meski penampilan berduit.

Setiap manusia mengalami ujian, dan ujiannya berbeda-beda, begitu pun saya, mulai dari ujian harta yang di "rampas" maling beberapa kali, kaya dikit langsung menjadi inceran maling, ujian hampir saja kehilangan nyawa anak, ujian pikiran, tenaga yang terkuras karena harus membersamai anak selama setahun lebih di RS, ujian kejang pada anak yang terus berulang bolak-balik masuk RS pasca kejadian. Ujian pernikahan, dan ujian lainnya. Pun dalam carut marut kehidupan, tak lepas dari fitnah-fitnah keji. So, slow dan santai. Ujian diatas bukanlah sesuatu yang mengerikan dan menakutkan. Karena apa??? Karena ujian yang menakutkan kan bagi saya adalah ketika hilangnya iman dalam diri. So serem...mau jadi apa saya ketika iman itu hilang? Sungguh bagai kiamat besar.

Teruntuk mu yang bingung nyukup-nyukupin keuangan, yang pengen nambah penghasilan, yang single parents, yang punya rasa takut akan hidup ke depannya, jangan takut, niatkan semua karena Allah, hijrahlah ke rantau orang demi kewarasan jiwa. Nggak usah terlalu banyak mikir, terlalu banyak rasa takut, terlalu banyak was-was. Ingat kemanapun kamu melangkah rezeki akan selalu mengikutimu. Allah tidak akan menyia-nyiakanmu selagi Allah masih nomor satu di hatimu. Sama halnya dengan rezeki, maut pun begitu. Kemana kamu melangkah ia akan selalu mengikutimu, untuk sebab itu pergunakanlah dirimu untuk yang baik-baik saja, jangan pernah tinggalkan atau menunda-nunda shalatmu, perbaiki shalatmu, perbanyak sedekah, dll.

Ayoo ibu-ibu tangguh, semangat lah

Apapun ujiannya, jangan mengeluh, jangan menyerah, jangan menjauhkanmu dari kebaikan. Tetap dekat kan diri mu pada Allah subhaana wa ta'alaa.

TANPA ALLAH KITA BISA APA???

Penyunting: @rinjanicell



1 komentar untuk "Perjuangan Seorang Ibu "